Selembar kertas untuk Ayah dan Ibu



 Ayah,ibu...

anak mu tak mampu lalui kehidupan ini,anakmu terhenti oleh problematika yang menusuk hati
dan mengancam iman yang bersingga di dalam nya.

Betapa hari-hari nyata ini bagai cerita yang selalu pilu,menyangsi anak mu ini tertekam ke dilema'an
sebab salah melang kah.kami tak tahu dan kami tak mengerti kami di sini untuk apa
berada jauh dari dekapan mu  .. berada jauh dari tatap mata mu..

Padahal  telah jelas..
sebab mengemban amanat mu kami disini
sebab kau ingin kan kami menjadi anak bangsa yang membanggakan

tapi kami pupus kan harapan mu
kami hancur kan nasihat mu dengan tingkah kami
kami bohongi dirimu dengan  keberada'an kami

betapa kami hanyala seonggok manusia yang hina
kami sama saja dengan orang yang kau contoh kan perbuatan jelek nya
kami tak ubah nya bangkai yang berada di tempat wewangian
ber sembunyi dan berkedok kebaikan

Inilah anak mu sesunggunya..
tak ada kebaikan yang ada
tak ada keistimewa'an yang nyata
kami sama dengan anak-anak seusia kami
selalu mengumbar kesenangan walaupun itu mengorbankan kalian

Inilah kami anak mu yang durhaka..
tak mampu mengemban amanat mu
malah kami hanya bermain di balik amanat mu
kami menyadari itu salah 
kami menyadari itu dosa
namun kami tetap terhenti di tempat itu

sempat kami berpikir untuk bangkit
sempat kami berpikir tuk berubah

tapi buaiyan gambaran tempat itu
sungguh indah..
hingga kami tetap tak berkutik

Ma'af kan lah kami ibu..
kau yang telah mengada kan ku
dan kau syarat ridlo illahi

ma'af kan lah kami ayah..
kau yang telah membesarkan kami
dengan tetesan keringat peluh mu

Bimbinlah kami dengan do'a mu
agar kami tak terlarut dalm ke dholiman kami

Related Posts:

Berharap sepi




Tak ku mengerti segalanya  tak menhilang

Tetap utuh  walaupun terhapus waktu

Namun tak ada harap berguna

Hanya sepi mengiringi nya

Melihatmu  bagai teriris ketiada’an yang menghamtam

Tapi telah ku sadari semua tak kan terulang

Masa lalu hanya bias cinta tak  berlanjut

Menyisahkan rasa menyayat jiwa

Karna tak terhenti oleh hilangnya kasih

Kau bidadari penyebab lara

Tak  kan hilang lukaku karnamu 
    
Mungkin bila waktu berahir

Hilangkan semua rasa Saat mata tertutup oleh takdir
                                                                                                             

Related Posts:

Dengarkan kami. . calon pemimpin ku. .(2014-2018)


Kala malam telah menjemput petang

dunia ini semakin cepat berputrar

menciptakan melodi-melodi kepiluan

bak tarian tanpa alunan nada nyanyian


waktu ini semakin terus berjalan

menghiasi pengetahuan-pengetahuan 

yang di selimuti pekerja'an

akan tetapi. . .

lihatlah mereka

anak-anak kecil yang menangis kelaparan

para orang tua yang merinti mencari penhidupan

mereka tergusur

mereka tersungkur

akibat ketidak adilan negri ini

tak dengar kah engkau wahai petinggi negara

tak dengar kah engkau jeritan hati mereka

mereka yang slalu engkau acu kan 

mereka yang slalu engkau lupakan

engaku yang slalu mementing kan kehidupan mu

harta benda mu dan sluru nominal uang mu


Dan inilah kami. . .

hanya manusia biasa

hanya rakyat jelata

yang hanya memikul dosa dan sengsara


tapi kami ini rakyak mu


kami rakyat mu

kami siap berjuang mengabdi kepadamu

meski kami sering memberonta dalam naungan duka

menyuarakan aspirasi yang melanda sukma


tapi apa yang terjadi sekarang


kau lupa dengan janji-janji mu

sa'at kau berseru ''pilih lah aku''

kau abai kan kewajiban mu

sa'at kau berseru"kami siap membela rakyat


dan kami rakyat biasa 

tak butuh janji-janji mu

tapi..

kami butuh pemimpin yang adil

kami butuh pemimpin yang mengerti keada'an kami


karena kami ingin hidup

dalam negri yang aman tanpa ancaman

di atas cakrawala ibu pertiwi


dengar kan. . .

dengar kan kami

dengar kan seruan hati kami



Related Posts:

Terimah yag telah pasti






Embun pagi hari ini tetes kan kemilauan rindu

Yang kisah nya terbingkai takdir. . .

Hanya tahu bila tlah menjadi kenangan 

Dan sisah kan manis pahit nya ke ada’an 

Hanya tahu bila tlah menjadi kenangan

Dan sihsahkan manis pahit nya keada’an

Aku tak tahu entah apa semua terus begini

Dalam benak ku menyimpan peri atas derita seorang diri

Aku memang tahu hukuman pasti guna mengabdi

Tapi aku masih tertahan atau pun berjalan
Mengitari masa ku yang ternaungi benci kesusahan

Rasa malu ku kian bertambah turuti hasrat yang terbalas gundah

Timbul kan banyangan dulu yang tak terkirah kan sedih nya

Hingga segenap hati bicara tetap kah kisah dulu iringi waktu yang berjalan

Padahal detik nya tlah menjadi bulan dan terubah tahun

Aku lelah tanggapi semua takdir pilu

Yang paksakan tuk akhiri mimpi

Hingga buat ku lempar kan  jawab

Namun harap ku tetap menjulang

Jadikan yang terbaik. . .

 Dalam jiwa pengabdian

Related Posts:

Pilu melodi kehidupan



Keterbatasan yang ku miliki kian melabu

Atas diri ku menorehkan tinta keputus asa’an 

Semakin jauh langkah ini tak lepas kan kelemahan

Dan arti kehidupan seakan menebar hapuskan ma’na

Tiada berguna seiring menemani lintas hidup

Tak ada kepastian berwujud menyeimbangi lelah

hanya senyum ke kecewa'an menambah keterpurukanan

Hingga air mata teteskan pilu dakam melodi kehidupan

Rona wajah tak lekan dari rasa malu

Menjadi beban tersendiri tuk lanjutkan hidup


Aku merana ratapi kisah ini korban hati

Entah masih ada kah kekuatan teguhkan jiwa


Mungkin harapan terakhir ku benarkan ingin

Akhiri kisah ini dengan kehina’an

Tuk  paksakan mata segera menutup
                                                                                                                                                                                                                                  

Related Posts:

Bidadari bermata indah



‘’Bidadari bermata indah’’

Raut cakrawala tebarkan senyum

Melihat kau baluti diri mu dengan keindahan

Kau telah indah.. tapi kau tambah kan keindahan lagi

Hingga mata tak sama sekali mengali kan mu

Kau bagai mimipi bagi setiap insan yang mendambamu

Bahkan kerdipan matamu berikan warna elok kehidupan

Namun tak sampai hati jiwa keluh kan resah

Sa’at hati mu tentu kan pilihan temani hari

Seakan yang mendambamu taksanggup lagi rasakan

Ingin kan mu dengan kenyata’an yang wujud kan luka

Ke bingungan ku kian tampak ikuti jalan mu

Diri ku yang tak pastas hidup dengan kehormatan

Kau jerat dengan keindahan hari mu

Akal ku di luar duga’an nyata melayang  jauh

Engkau bidadari ber mata indah di bumi jauh ku

Tapi kau tetap kan pilihan pada pribadi yang tak pantas untuk mu
                                                        
                                                                                                                       Uwais pasukan/07-09-‘13

Related Posts: